Di Tepi Persimpangan

Datang dan pergi penuh misteri. Tiba-tiba dan tidak terduga. Pun menghampiri maupun bergegas pergi. Hari demi hari yang tidak bisa dipungkiri, asa itu masih menempati relung hati. Meski gejolak kian menghampiri. Akankah aku masih menanti dan enggan bergegas pergi? Riuh dan kecamuk yang memecah kesunyian, aku masih terbungkam. Sorot lampu kian menyilaukan, sebab malam kian larut dan tak dapat terelakkan Orang berlalu lalang silih berganti, aku hanya tetap disini. Di persimpangan jalan, bersama angin malam yang menyejukkan. Membuatku kaku tak tertahankan. Sedangkan wkatu terus berpacu tiada toleran.

Komentar